Quantcast
Channel: Dunia Kecil Indi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Tentang Steve Irwin; Obsesi Masa Kecil yang Menjadi Inspirasi :)

$
0
0
The Irwin's Family.

14 November 2014
Jadi tadi, menjelang malam, setelah mandi sore gue bersantai di atas tempat tidur ---dengan satu mangkuk popcorn dan remote TV di tangan. Gue memang nggak keluar rumah, hujan sepanjang hari jadi aktivitas gue hanya di depan komputer dan bermain lempar tangkap di dalam garasi bersama Eris, anjing gue. Ngemil di atas tempat tidur nggak apa, hanya sesekali ini gue pikir, hihihi. Lalu saat tangan berselancar di remote, dari channel ke channel, gue melihat sesuatu yang familiar. Ada seorang penyanyi laki-laki berambut pendek sedang bernyanyi sambil bermain gitar. Bukan, bukan dia yang menarik perhatian gue. Tapi 3 orang berpakaian berwarna khaki yang sedang duduk di sofa. Setelah beberapa detik penuh keenggakyakinan, kamera mulai meng-zoom salah satu dari mereka. Segera gue bangun dari tempat tidur, berlari ke ruang TV dan merebut remote dari Bapak yang sedang menonton Harry Potter. "Pak! Pak! Lihat ada siapa di TV!"Gue tertawa girang dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Terri, Bindi dan Robert "Bob" Irwin ada di acara Hitam Putih Trans 7. Bagaimana bisa gue nggak tahu kehadiran mereka di Indonesia sementara gue memfollow twitter mereka dan bahkan twitter Australia Zoo. Acara sepertinya sudah berlangsung setengah jalan, jadi gue terlewat untuk mengetahui tujuan mereka datang ke sini. Dengan tangan gemetar gue mengambil handphone dan mengetik kata kunci "Bindi Irwin di Indonesia" di kolom google. Nggak banyak berita yang keluar, kecuali bahwa mereka sempat ke Gandaria City Jakarta untuk promo "Wild But True" nya Robert Irwin. Nggak ada informasi apakah mereka sudah kembali ke Australia atau belum. Di layar televisi pun nggak ada keterangan apakah mereka tampil live atau taping. Gue heran mengapa di twitter mereka sama nggak menyebutkan tentang rencana kehadiran ke Indonesia, padahal biasanya mereka (terutama Bindi dan Terri) selalu update pada penggemarnya. 
"Sudah, Jakarta kan dekat. Kalau mereka masih di sana hari minggu kita bisa susul," begitu kata Bapak.



Bagi teman-teman sebaya gue Irwin's Family mungkin nggak begitu populer, tapi bagi gue mereka adalah hero! Terutama Steve Irwin, ayah dari Bindi dan Robert sekaligus suami dari Terri yang telah meninggal dunia pada tahun 2006 lalu. Steve Irwin adalah bagian dari masa kecil gue, bagian dari khayalan dan obsesi yang kemudian membentuk tentang masa dewasa yang gue inginkan. Dulu, setiap sore gue selalu menonton The Crocodile Hunter, dimana Steve menunjukan kepiawaiannya dalam menangkap buaya sekaligus berbagi tentang rasa hormatnya kepada hewan buas yang cantik itu. Gue ingat ia menyebut dirinya "Steve-O" dan berbicara dengan lantang. Ketika ada buaya mendekat ia akan memelankan suaranya dengan logatnya yang sangat khas (saat mengetik ini pun rasanya gue mendengar ia berbicara di kepala gue, hihihi). Menontonnya di TV rasanya seperti mengikuti kehidupannya. Mungkin gue masih kecil tapi gue sudah bisa merasakan bahwa ia adalah pria yang baik. Gue ingat ketika ia berbicara tentang Terri istrinya. Betapa Steve sangat mencintainya sehingga Terri rela untuk meninggalkan negara asalnya. "Cinta pada pandangan pertama," begitu katanya. Juga ketika Bindi putri pertamanya lahir, lalu disusul oleh Robert putra keduanya. Ia sosok ayah yang penyanyang dan menyenangkan, membuat gue semakin mengaguminya. Gue juga ikut menangis ketika Sui anjing kesayangannya mati karena sakit dan sudah tua...

Buku harian gue, 12 tahun yang lalu.

Steve Irwin semakin menumbuhkan kecintaan gue terhadap binatang. Sejak bayi gue memang selalu dikelilingi binatang peliharaan, tetapi Steve membuat gue mempunyai tujuan. Gue mulai tertarik dengan konservasi fauna, mencari tahu kemana gue harus membantu jika ada binatang-binatang terlantar. Gue juga belajar untuk menghormati, sekecil apapun binatang yang ada di sekitar gue. Gue mulai dengan membuat "animal diary", yaitu sebuah buku harian yang memuat update tentang binatang peliharaan gue dan binatang-binatang yang terkenal. Kisah pertama yang gue tulis adalah tentang seekor Panda tua di Cina, yang sedihnya berakhir mati karena sakit :( Dengan uang jajan yang ditabung cukup lama gue juga membeli VCD-VCD Steve Irwin. Dan ketika Crocodile Hunter nggak ada lagi di TV gue semakin sering menonton ulang koleksi VCD nya.

Ketika mendengar kabar tentang kepergiannya gue sangat terkejut. Ada rasa haru yang aneh karena gue nggak pernah mengenalnya secara personal. Dunia kehilangan salah satu penghuni terbaiknya, seseorang yang (at least di mata gue) mempunyai aksi nyata untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Meski begitu kepergiannya nggak membuat gue berhenti terinspirasi. Bindi, putrinya yang mulai besar mempunyai acara sendiri dan berbagi passion yang sama dengan ayahnya. Gue ingat melihatnya di acara Oprah, ia bernyanyi lagu rap "Trouble in the Jungle" dengan lirik sederhana yang menyentuh. Ia meneruskan jejak ayahnya dengan caranya sendiri dan melakukannya karena ingin, bukan hanya karena sebuah keharusan. Bindi membuat semangat gue semakin besar. Gue bangga menjadikannya seorang inspirasi baru meski ia berusia lebih muda dari gue.

Koleksi VCD Steve Irwin "The Crocodile Hunter" hasil menabung dari uang jajan :)


Waktu kecil punya buku harian yang isinya tentang binatang.

Ide Bapak untuk menyusul keluarga Irwin ke Jakarta terpaksa batal. Mereka ternyata sudah kembali ke Australia dan entah kapan akan berkunjung kembali ke sini. Mengingat bahwa gue hanya terlambat beberapa hari dengan jarak yang cukup dekat membuat gue merasa kecolongan. Padahal ingin rasanya gue menyapa Terri, Bindi dan Robert sambil menyampaikan rasa kagum gue terhadap mereka. Gue juga ingin menunjukan koleksi VCD-VCD  dan "animal diary" gue agar Bindi dan Robert tahu betapa berpengaruhnya ayah mereka terhadap gue... Bapak menenangkan gue, beliau bilang ini mungkin bukan waktunya. Suatu hari akan ada kesempatan dengan skenario indah untuk bertemu mereka. Seperti ketika tahun lalu Aerosmith yang sudah gue tunggu sejak berusia 7 tahun batal datang ke Indonesia. Tuhan ternyata punya rencana lain untuk mempertemukan kami di Singapore dengan jalan yang bahkan nggak berani gue impikan. Mungkin suatu hari gue yang menemui mereka di Australia, siapa tahu... Yang pasti sambil menunggu hari itu datang gue akan terus menumbuhkan kecintaan gue terhadap binatang, dengan rasa hormat seperti yang diajarkan oleh keluarga Irwin.


note:
*Tanggal 15 November diperingati sebagai hari Steve Irwin (Steve Irwin Day) untuk menghormati hidup dan legacy nya. Meskipun gue selalu memakai dress colorful, gue ingin selama 1 hari saja memakai setelan khaki ala Irwin's Family :)
* Gue membuat novel dengan judul "Guruku Berbulu dan Berekor" yang royaltinya didonasikan untuk penampungan-penampungan hewan di Indonesia. Meskipun hanya langkah kecil, gue harap bisa melanjutkan spirit dari Steve Irwin :)
*Dan yes, nama gue "Indi". Seperti "Bindi" tapi tanpa huruf "B", hihihi.


Crikey!

Indi

_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469


Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Trending Articles