Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Menjadi Tamu di Acara "Komitmen Bersama Perilaku Sehat dan Bertanggung Jawab" (World AIDS Day 2015) :)

Howdy dooooo, bloggies? Waaaah, rupanya belakangan gue kurang produktif di dunia kecil kesayangan ini :( Bukan karena gue malas, tapi seperti biasanya Desember selalu jadi bulan yang sibuk, ---dan tentu jadi bulan yang penuh kesan. Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, dan di tanggal 24 Desember 11 tahun yang lalu adalah hari dimana Mika, my AIDS fighter pulang ke surga. Gak heran kan kenapa bulan ini terasa begitu berarti untuk gue :) Dulu gue memang bersedih dan menutup diri, tapi sekarang pengalaman hidup bersama Mika justru menjadi kesempatan gue untuk berbagi, ---dan itu membuat Mika tetap hidup :)

Kesempatan gue kali ini datang dari D-100 community, Kelompok Dukungan Sebaya dari RS. Borromeus Bandung. Mungkin teman-teman masih ada yang ingat perkenalan dengan mereka dimulai ketika gue diundang oleh ODHA Berhak Sehat sebagai bintang tamu di acara gathering mereka, dan di sana D-100 juga hadir. Lalu 2 bulan kemudian giliran D-100 yang mengundang gue dalam rangka Hari AIDS Sedunia, kami nonton bareng film Mika di Taman Film Bandung. Dan sekarang, 1 tahun kemudian mereka mengundang gue dengan konsep acara yang berbeda. D-100 bekerja sama dengan Klinik Antonius dari RS. Borromeus untuk mensosialisasikan HIV/AIDS kepada masyarakat umum dengan menggelar acara di Car Free Day Dago Bandung. Tujuannya agar yang sedang kebetulan jalan-jalan pagi pun bisa ikut bergabung ;)

Karena diadakan di area Car Free Day jadi gue harus bangun pagi-pagi sekali. Sempat hampir terlambat karena gue bangunnya kesiangan, tapi entah keajaiban darimana gue bisa mandi dengan kecepatan super hingga bisa tiba tepat waktu, hihihi. Di acara ini gue berjualan novel"Waktu Aku sama Mika" dan "Karena Cinta Itu Sempurna"yang hasilnya akan digunakan untuk membeli susu formula bagi ODHA. ---Orang dengan HIV/AIDS yang nggak bisa memberi ASI. Gue juga mendapat titipan kue-kue dari Dhian (kalau sudah menonton film Mika pasti tahu ia siapa, hihihi) yang juga untuk didonasikan. Selain D-100 dan klinik Antonius, acara ini juga didukung oleh WPA(Warga Peduli AIDS)Kebon Pisang, STKS dan KPA(Komisi Penanggulangan AIDS) Bandung. Jadi tentu acaranya macam-macam dan super fun karena banyak yang terlibat.

Sebelum dimulai gue dengan dibantu teman-teman D-100 mengatur booth sederhana yang berisi novel-novel gue dan kue-kue Dhian. Seperti biasa, wajib serba pink karena itu warna kesukaan gue. Sampai-sampai taplak dan sign-nya bawa sendiri dari rumah, lho, hihihi. Sementara itu MC mulai menarik perhatian masyarakat Bandung yang sedang berjalan-jalan. Awalnya sih masih sepi, yang lalu-lalang baru beberapa saja. Tapi lama-lama jadi ramai, apalagi ada spanduk putih sebagai aksi solidaritas yang siapa saja boleh memberikan cap tangannya sebagai bentuk dukungan. Sambil mendengarkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pengunjung gue bisa memeriksa kesehatannya secara gratis. Kapan lagi kan bisa cek tensi darah sambil olahraga pagi? :D






Pengunjung yang mampir ke booth kami juga mendapatkan hadiah-hadiah menarik. Ada goodie bag dari RS. Borromeus, pim dan lain sebagainya. Tapi tentu saja ada syaratnya, mereka harus berani bertanya atau menjawab pertanyaan seputar HIV/AIDS. Momen ini membuat gue senang sekaligus miris... Gue senang karena mulai banyak masyarakat yang punya rasa penasaran tinggi dan tanpa ragu bertanya. Tapi juga miris karena masih banyak yang takut dengan ODHA. Misalnya saja ada seorang ibu yang bilang bahwa ia nggak mau bersalaman dengan ODHA. Padahal kan HIV nggak menular melalui kontak sehari-hari. Dan seandainya saja ibu itu tahu siapa saja diantara kami yang ODHA, mungkin beliau sudah kabur, hihihi. Untungnya rekan-rekan KPA dan WPA tetap sabar untuk menjelaskan bagaimana fakta yang sebenarnya. Kalau makan bersama, bersalaman, berciuman atau pakai toilet bersama aman untuk dilakukan, karena HIV hanya menular melalui 3 cairan tubuh, yaitu darah, cairan kelamin dan air susu ibu. Semoga saja sepulang dari sini ilmu barunya nggak pernah dilupakan, ya ;)

Gue juga berbagi tentang novel-novel yang gue tulis, dan alasan kenapa gue mengangkat isu HIV/AIDS. Surprise, ternyata ada cukup banyak pengunjung yang sudah mengenal karya-karya gue, bahkan ada yang sudah menonton film Mika juga! Rasanya seperti meet and greet dadakan karena banyak yang meminta foto dan tandatangan, hihihi. Lucunya ada seorang pengunjung yang berkomentar, "Mika itu romantis, ya..." Aww, jadi kangen sama Mika, deh :') Tapi buat gue ini adalah bonus, karena tujuan awalnya tetap untuk mensosialisasikan HIV/AIDS. Jangan sampai mereka hanya mengagumi Mika tapi saat berhadapan dengan ODHA tetap ketakutan. Seperti yang sudah sering gue bilang, gue dan Mika sebenarnya nggak jauh berbeda. Scoliosis dan HIV/AIDS sama-sama belum ada obat tuntasnya, jadi kenapa harus takut? Gue harap orang bisa stop judging seseorang dari penyakit yang diidapnya. Gue yakin semua orang juga lebih memilih sehat, jadi jangan memperburuk keadaan dengan label-label yang nggak penting :)





Oh, iya ada beberapa kejadian menarik nih waktu acara berlangsung. "Produk" yang paling laris rupanya balon-balon merah menyala yang menjadi dekorasi booth gue. Sebelum novel-novel dan kue-kuenya habis, anak-anak yang lalu-lalang sudah mengantri sambil mencolek-colek gue,"Teh, Teh, minta balonnya, Teh,"hihihi. Untung saja sebelum acara selesai kelarisan balon-balon itu menular pada novel-novel gue. Semuanya sold out! Yay! Gue senang sekali karena artinya kami bisa berdonasi dengan maksimal. Malah ada yang membeli 1 buah novel dengan harga 3 kali lipat dari harga aslinya. Terharu sekali :') Dan yang juga berkesan ada seorang scolioser yang menghampiri gue untuk bertanya tentang scoliosis dan SpineCor (soft brace). Meskipun beda tema berbagi ilmu memang bisa dimana saja, gue senang sekali kalau bisa membantu.



Waktu acara selesai, nggak terasa gue sudah berdiri selama kurang lebih 4 jam. Kalau dalam keadaan normal mungkin gue sudah pingsan (tapi tenang deh, kan dekat Rumah Sakit, lol). Nah, berhubung acaranya seru dan banyak yang membantu gue selama acara berlangsung, ---termasuk Bapak dan Ray yang bergantian jadi fotografer, daya tahan tubuh gue pun jadi berkali-kali lipat, hihihi. Gue selalu senang jika diundang menghadiri acara seperti ini. Karena meski sederhana dan santai, tapi pesannya lebih mudah sampai karena nggak berkesan menggurui. Dan gue harap ini bukan hanya mengenai HIV/AIDS. Tapi mengenai diri kita sebagai sesama manusia dan mahkluk Tuhan. Sudah seharusnya kita semua hidup berdampingan dan saling mendukung. Dari kecil kita sudah diajarkan bahwa setiap orang itu berbeda, tapi berbeda bukan berarti alasan untuk berprasangka buruk! ;)




yang diajarkan mika bahwa manusia itu seperti apel,

Indi

nb: Sepulang dari acara gue bertemu dengan salah seorang pembaca saat sedang mengantri di kasir supermarket. Katanya ia menyukai karya gue sejak SD dan sekarang sudah kuliah. Wah, time does really fly... mudah-mudahan gue selalu bisa berkarya dan nggak berhenti mencoba hal-hal baru. Amen... :)


_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469



Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Trending Articles