Musim hujan lagi! Yay! Gue suka sekali dengan hujan karena membuat film horor lebih seram dari seharusnya dan makanan jadi lebih nikmat dari biasanya, hihihi. Pokoknya kalau hujan tiba, ---dan kebetulan sedang ada waktu luang, bisa dipastikan gue sedang tenggelam di balik buku, film atau, --of course pizza :D Tapi di balik ke-happy-an gue, hujan juga membuat gue harus memberikan perhatian ekstra pada Eris, ---my super cute golden retriever. Pasalnya saat hujan anjing dengan bulu panjang dan tebal seperti Eris jadi rentan terhadap berbagai penyakit kulit. Apalagi karena exercise di luar rumah (baca: jalan-jalan sore) nggak memungkinkan, daya tahan tubuh pun otomatis jadi nggak se-fit biasanya. Terbukti beberapa waktu yang lalu Eris terkena flu. Tubuhnya panas dan nafsu makannya menurun karena penciumannya ikut terganggu (anjing selalu mengendus makanannya terlebih dulu, btw). Untung saja hanya dalam waktu 2 hari kondisinya membaik, ---pasti berkat disuntik Pak. Dokter nih, hihihi. Tapi gue belum bisa lega karena Eris juga terkena hot spot di beberapa bagian tubuhnya. Aww, poor baby :D
Teman-teman yang memiliki anjing pasti akrab dengan istilah hot spot, ---atau tepatnya dipaksa akrab, karena terkadang meski sudah dicegah sedemikian rupa tetap saja ia punya cara untuk sok akrab sama sahabat kaki empat kita :p Untuk yang belum tahu, gue akan jelaskan sedikit tentang hot spot. Meski namanya kece dan terdengar seperti BFF nya wifi, hot spot yang ini nggak ada hubungannya sama internet, lho. Tapi ini adalah infeksi kulit atau reaksi alergi terhadap bakteri yang disebabkan oleh luka pada anjing. Penyebabnya macam-macam, bisa karena cuaca, kutu, cara mandi yang nggak betul (masih ada sisa sampo atau masih basah), parasit dan lain sebagainya. Sama seperti namanya, area kulit yang terkena hot spot memang terasa panas jika disentuh, warnanya kemerahan dan di bagian yang terinfeksi bulunya akan rontok alias pitak. Karena rasanya panas dan gatal, anjing akan terus menggaruk, ---atau bahkan menggigiti bagian yang sakit tanpa henti. Kalau sudah begitu masalah pun jadi nggak "se-simple" sakit kulit. Karena jika lama dibiarkan anjing bisa stress dan memicu munculnya penyakit lain. Makanya sebisa mungkin hot spot harus langsung diobati sebelum bertambah parah.
Eris sendiri sudah beberapa kali terkena hot spot. Gue ingat waktu pertama kali menemukan spot kecil di bagian punggungnya, awalnya gue kira hanya luka biasa. Setelah beberapa hari bukannya membaik, tapi luka Eris malah semakin meluas! Lukanya pun berair dan mengeluarkan bau lembab, ---seperti cucian yang belum kering plus agak amis. Bingung dan sedikit panik, gue membawanya ke dokter hewan, ---dan dari sanalah gue mengenal istilah hot spot. Dengan obat suntik dan salep yang dokter berikan Eris pun berangsur-angsur sembuh. Karena penasaran dan nggak mau kejadian yang sama terulang lagi, ---well, at least berusaha, ---gue mencari tahu lebih banyak tentang hot spot dari internet juga dari teman-teman yang lebih perpengalaman. Semenjak itu gue jadi lebih tenang karena sudah bisa meng-handle sendiri jika si sok akrab ini kembali lagi, hihihi. Dan karena cara-cara yang gue lakukan selalu berhasil untuk menyembuhkan hot spot Eris, gue pikir nggak ada salahnya untuk membaginya di sini, siapa tahu bermanfaat :)
Disclaimer; Gue bukan expert dalam masalah kesehatan anjing. Metode yang gue lakukan sebisa mungkin natural dan minim efek samping. Silakan koreksi atau beri masukan jikan ada yang salah :)
1. Jaga kebersihan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Well, cara ini memang nggak benar-benar menghindari hot spot. Tapi lingkungan yang bersih tentu membantu menjaga kesehatan anjing dan hewan peliharaan lain di rumah. Gue biasanya membersihkan lantai dengan menggunakan air, pembersih lantai dan sedikit antiseptik secara terpisah. Setelah itu dikeringkan sampai benar-benar kering. Kalau perlu Eris dimasukan ke dalam kandang terlebih dahulu karena lantai yang basah memang sangat mengundang sekali untuk dipakai selonjoran, terutama saat cuaca panas. Bulu yang lembab akan mengundang bakteri dan yup, itu akan terasa semakin gatal dan merangsang anjing untuk menggaruknya lebih hebat lagi.
2. Ganti makanannya
Sama seperti manusia, beberapa jenis makanan juga bisa memicu gatal-gatal pada anjing. Eris biasanya gue hindarkan dari makanan beragi (tahu, tempe, roti, dll) dan telur. Gue juga mengganti dog food nya dari jenis basah ke jenis kering karena menurut pengalaman gue makanan basah membuat gatalnya semakin parah. Kalau diperlukan gue juga mengganti jenis (merk) dog food atau mengganti menu yang dimasak sendiri. Sebagai camilan gue memberi Eris ubi yang direbus atau dikukus karena ubi alias sweet potato sangat bagus untuk bulu anjing. Terkadang bulu yang tumbuh di bekas pitak karena hot spot jadi agak kasar jika dibandingkan dengan yang lain. Nah, ubi membantu agar bulu yang tumbuh menjadi mengkilap dan tebal :)
3. Gunakan bawang putih
Bawang putih berguna sebagai antibiotik alami. Kandungannya bisa membersihkan hot spot dari dalam darah (sumber: anjingkitadotcom). Meski di berbagai situs disebutkan bahwa dosis yang tepat untuk anjing berbadan besar adalah 2 potong bawang, tapi gue hanya memberi Eris seujung kuku saja dan nggak setiap hari. Alasannya karena bawang putih (dan bawang-bawang jenis lainnya) bisa membuat anjing anemia. Caplak (salah satu penyebab luka hot spot) tentu akan malas menempel pada anjing yang anemia, tapi salah-salah malah anjingnya yang sakit karena kekurangan darah. Cara lain untuk mengobati hot spot yaitu dengan mencampur bawang putih yang sudah dihaluskan ke dalam air mandi. Gue sendiri belum pernah mencoba cara yang kedua ini karena takut baunya menempel. Tapi jika teman-teman khawatir dengan keamanan mengkonsumsi langsung, cara ini bisa dicoba.
4. Mandikan dengan benar
Gue beruntung karena Eris sangat super-duper chill ketika dimandikan, jadi memperkecil kemungkinan adanya sisa sampo yang tertinggal. Tapi tetap saja mandi menjadi kegiatan yang tricky, karena saking chill nya Eris lebih suka duduk ketika bulunya dikeringkan, hihihi. Cute sih kelihatannya, tapi bulu yang nggak kering sempurna itu bisa memicu hot spot. Untuk mengatasinya gue meminta Eris untuk "bobo", ---atau anjing lain mengenalnya dengan istilah "lay down", lol, ---lalu gue mengeringkan sisi kanan dan kiri tubuhnya bergantian. Dengan cara ini bagian-bagian sulit seperti bokong dan sela-sela jari pun bisa lebih mudah dikeringkan. Jika sudah terlanjur terkena hot spot gue menggunakan sampo khusus untuk perawatan kulit anjing. Sampo jenis ini bisa ditemukan di berbagai pet shop, merk nya juga beragam hanya pastikan saja nggak membeli yang tanpa label alias abal-abal. Kalau ragu bisa dikonsultasikan pada dokter hewan.
5. Gunakan tembakau
Okay, mungkin reaksi kalian sama seperti gue ketika pertama kali mendengar cara yang ini. Waktu itu gue pikir,"Whaaaat, masa anjing disuruh merokok???", hihihi :O Tapi tenang, tembakaunya bukan untuk dihisap kok, tapi untuk disemprotkan ke kulitnya yang sakit. Resep ini gue dapatkan dari Om Paul Sing, pemilik Golden Top Kennel. Pengalamannya merawat banyaaaaak sekali golden retriever membuat Om Paul pandai untuk mengatasi banyak masalah kesehatan pada anjing tanpa menggunakan obat-obatan kimia, termasuk untuk hot spot. Resep yang gue gunakan sudah disederhanakan dari aslinya karena perawatan Eris dibarengi dengan cara-cara yang gue sebutkan di atas. Gue menggunakan tembakau dari satu batang rokok kretek dan mencampurnya dengan bawang putih yang sudah diulek halus. Setelah itu campur kedua bahan dengan 2 gelas air dan didihkan, ---atau kalau malas boleh juga dimasukan ke dalam microwave selama 2 menit. Tuangkan "ramuan ajaib" ke dalam botol sempot, dan setelah dingin semprotkan ke kulit yang sakit. Hindari bagian mulut ya, karena tembakau bisa menjadi racun jika tertelan. Untuk resep Om Paul yang asli, teman-teman bisa lihat di sini: http://anjingkita.com/wmview.php?ArtID=24043.
6. Pakaikan Elizabethan collar
Elizabethan collar adalah kalung berbentuk corong yang berguna untuk mencegah anjing menjilat atau mengigiti bagian tubuhnya. Kalau dulu gue menjadikan cone of shame ini sebagai opsi pertama, sekarang malah menjadikannya opsi terakhir. Dulu proses penyembuhan hot spot Eris lebih lambat karena belum menggunakan cara-cara di atas. Lukanya sulit sekali mengering karena Eris terus-terusan menjilatinya. Yang paling seram kalau salep dari dokter juga ikut dijilat! O... ow... not good, kan? Makanya meski nggak tega (---dan gue harus menahan ketawa karena Eris nampak lucu, hehehe) tapi gue tetap pakaikan setiap hari, termasuk saat tidur agar lukanya cepat kering. Mungkin teman-teman juga nggak tega kalau harus memakaikan Elizabethan collar pada si kesayangan. Tapi trust me, ini lebih baik daripada membiarkan mereka menyakiti diri sendiri, kan? ;) Apalagi sekarang modelnya sudah beragam dan ada yang diberi busa juga, jadi kalau malam tetap bisa tidur nyenyak :)
7. Alihkan perhatiannya
Gue juga punya alergi dan kalau kambuh saat gue sedang nggak melakukan apa-apa rasanya.... gatalnya jadi berkali-kali lipat! Padahal kalau kambuhnya saat jalan-jalan di mall rasanya nggak terlalu parah, hihihi. Eris juga rupanya merasakan hal yang sama, saat sendirian ia menggaruk, menjilat, bahkan mengigiti tubuhnya dengan gemas. Tapi saat diajak melakukan kegiatan ia menjadi lupa dengan perasaan gatal dan panasnya. Berhubung sedang musim hujan kegiatan jalan-jalan sore gue ganti dengan bermain bola di garasi. Menurut gue ini adalah cara bagus karena garasi tentu lebih aman dibandingkan dengan bermain di jalan yang banyak sisa genangan hujan, ---dan setelah kelelahan Eris tentu akan tidur dengan sangat nyanyak, hihihi :) Kalau bosan dengan kegiatan fisik biasanya Eris gue ajak bicara atau menonton video di handphone. Pokoknya jangan sampai Eris terfokus dengan hot spot di tubuhnya.
Tapi selain cara-cara di atas menurut gue yang terpenting adalah menjaga agar Eris tetap happy. Karena anjing yang happy berarti anjing yang "sehat". Gue memang nggak (---belum bisa) membelikan Eris dog food yang mahal, jalan-jalan ke tempat keren atau membelikannya banyak aksesoris untuk mendukung kecentilannya. Tapi gue percaya bahwa happy juga bisa didapat jika kita memberikan kasih sayang yang tulus pada hewan peliharaan kita. I love Eris soooo much, dan gue selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Love is free, love heals everything. Jadi kenapa nggak kita berikan juga untuk sahabat berbulu dan berekor kita? ;)
Okay, sekian tulisan gue kali ini. Semoga bermanfaat untuk menghadapi musim hujan yang nikmat-nikmat tricky, hihihi. By the way, apa teman-teman juga punya hewan peliharaan? Share dong di kolom komentar :)
cheers,
Indi