Hai bloggies! Nggak terasa ya sekarang sudah memasuki akhir bulan November (---dan gue masih juga belum menulis tentang acara Halloween gue di rumah, hehe). Kalau sudah masuk tanggal-tanggal segini biasanya gue jadi (semakin sering) teringat dengan Mika. Kenapa? Tentu saja karena tanggal 1 Desember yang diperingati sebagai hari AIDS sedunia sudah semakin dekat. Mungkin ada di antara kalian yang masih asing dengan Mika. Siapa ia? Mika adalah laki-laki berusia 22 tahun yang gue kenal ketika baru saja lulus SMP. Kami lalu mengalami masa berpacaran yang sangaaat menyenangkan dan penuh kenangan sampai akhirnya Mika meninggal 3 tahun kemudian. Mika adalah pacar pertama gue, ---dan ia juga seorang AIDS fighter. Hari AIDS sedunia selalu mengingatkan gue padanya. Bukan hanya karena ia meninggal di bulan yang sama, tapi juga karena 'perjuangannya' melawan stigma dan diskiminasi... Mika sekarang memang sudah di surga, tapi gue nggak ingin perjuangannya berhenti, ---gue ingin melanjutkannya.
Gue lakukan sebisanya. Awalnya gue menulis kisah Mika di blog agar bisa berbagi apa yang gue tahu tentangnya. ---Iya, tentang Mika, bukan tentang HIV/AIDS, karena gue ingin Mika "dinilai" dari kepribadiannya, bukan dari apa yang ia idap. Nggak disangka tulisan-tulisan gue tentang Mika pun diangkat menjadi buku dengan judul "Waktu Aku sama Mika" pada tahun 2009 oleh Homerian Pustaka, dan pada tahun 2013 lalu difilmkan dengan judul "MIKA" oleh Investasi Film Indonesia. Jalan gue untuk menyebarkan awareness lewat kisah Mika pun semakin terbuka. Meski pelan tapi pasti. Semakin banyak pembaca atau penonton film yang menghubungi gue untuk sekedar berbagi kisah karena merasa terwakili atau malah mengucapkan terima kasih karena sebelumnya selalu "berprasangka buruk" terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Itu membuat gue senang dan lega, karena artinya Mika tetap 'hidup' untuk terus berjuang :)
Selain melalui tulisan dan film gue juga melanjutkan perjuangan Mika melalui suara. Dengan senang hati gue selalu berusaha bisa untuk menghadiri undangan sebagai pembicara atau narasumber jika ada yang meminta. Media tulisan dan visual memang bagus, tapi kehadiran secara langsung tentu lebih memudahkan gue untuk menyampaikan secara lebih personal. Dan tahun ini kesempatan gue untuk menjadi pembiacara datang dari IFL Chapter Malang atau Indonesia Future Leaders dalam program Close the Gap, sebagai salah satu bagian dari Global Change Maker yang ingin membantu terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada point ke-3 (Good Health and Well-being). Dan juga visi dari UNAIDS (zero new HIV infections, zero discrimination, and zero AIDS-related deaths). Program ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan virus HIV, juga tentang permasalahan sosial antara ODHA dan non-ODHA yang tanpa disadari ada di lingkungan sekitar kita.
Nah, Close the Gap tahun ini mempunyai tema "Selaras Tanpa Stigma" dan mempunyai 3 rangkaian acara yang berlangsung pada tanggal 27 November, 1 dan 3 Desember 2016. Gue sendiri akan berada di acara puncak, yaitu pada tanggal 3 Desember.
Selaras Tanpa Stigma(Talkshow, Pameran Hasil Kreativitas ODHA, Pementasan Teater dari Komunitas, Bedah Film “Mika” bersama Indi Sugar
Hari & Tanggal: Sabtu, 3 Desember 2016
Tempat: Cafe Gembira
Alamat: Jl. M.T. Haryono, Ruko Istana Dinoyo Blok E1 - E2 Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang
Pukul: 11.00 - 20.00 WIB
Sesi gue akan berlangsung pada pukul 2 siang, tapi gue sarankan teman-teman hadir dari awal karena acaranya pasti akan seru dan bermanfaat sekali. Kalian juga bisa ikut berkontribusi lho untuk perubahan sosial dan kesehatan ini. caranya dengan cara berdonasi melalui https://kitabisa.com/closethegap2016.
By the way, gue sering sekali dikira belum bisa move on dari Mika. Well, semua yang gue lakukan ini awalnya memang darinya. Tapi setelah semakin dewasa gue sadar bahwa ini lebih luas daripada yang gue kira. Ini tetap untuk Mika, tapi bukan segalanya tentang Mika. Gue juga melakukan ini untuk Mika-Mika yang lain, agar kita sebagai manusia bisa hidup berdampingan tanpa prasangka hanya karena sesuatu yang kita idap. Dan gue yakin nggak sedang diam di tempat. Gue terus maju. Melanjutkan hidup gue, ---tapi tanpa perlu melupakan Mika :)
smile,
Indi
______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact person: namaku_indikecil@yahoo.com