Wah, masih suasana Lebaran, nih! Maaf lahir batin ya, teman-teman :) Gimana nih, apakah ada yang masih menikmati liburan Lebaran? Atau sudah mulai beraktivitas normal lagi? Gue sendiri sih sudah terasa perubahannya, kue-kue sudah pada habis dan sudah nggak ada "excuse" lagi kalau mau bangun siang, hahaha :p Meski ada sisi senangnya karena toko-toko sudah nggak libur (kemarin-kemarin gue susah cari cemilan tengah malam, doooongs!) tapi gue sudah kembali rindu dengan suasana Lebaran. Soalnya hari-hari biasa susah banget buat bertemu dengan saudara-saudara yang tinggal di luar kota, dan... susah buat makan di luar soalnya nggak bisa pakai alasan "bosan menunya itu-itu lagi", hahaha.
Ngomong-ngomong soal makan di luar, gue ada kenang-kenangan dari bulan puasa kemarin, tepatnya tanggal 4 Juni 2018 yang lalu. Masih ada yang ingatkah dengan post gue tentang restoran vegan "Kehidupan Tidak Pernah Berakhir"? Nah, tulisan gue rupanya dibaca oleh pihak mereka dan mendapat respon yang positif. Mereka bahkan menghubungi dan mengajak gue untuk berbagi pengalaman sebagai seorang vegan. Karena gue (dan juga pacar gue, Shane) betulan suka dengan makanan di sana, gue pun mengiyakan. Ditambah karena peningkatan kualitas mereka juga terlihat nyata (---terutama toilet yang sekarang sudah jauh lebih bersih), semakin semangatlah gue untuk diwawancarai.
Meski waktu wawancara dilakukan setelah gue dan Shane memesan makanan, tapi itu sama sekali nggak mengganggu karena kami sedang menunggu waktu berbuka, ---jadi sekalian ngabuburit. Prosesnya juga cepat dan semuanya sopan (nilai plus, gue paling nggak nyaman sama yang grasak-grusuk, lol). Oh iya, wawancara ini untuk ditayangkan di channel dan juga restoran mereka juga, lho. Kalau sudah pernah ke "Kehidupan Tidak Pernah Berakhir" pasti tahu apa yang gue maksud, di sana banyak monitor besar yang menayangkan wawancara, testimoni atau video edukatif tentang vegan lainnya. Waktu tulisan ini dibuat sih videonya sudah bisa ditonton, tapi in case ada yang ingin tahu tapi belum bisa mampir ke Bandung di sini gue copy-kan wawancaranya, ya. Semoga bermanfaat! :)
Q: Sejak kapan jadi vegan?
A: Waktu usia 15, saya mulai menjadi pesco-vegetarian atau masih makan ikan tapi tidak makan daging-dagingan. Saya mulai menjadi vegan sebenarnya masih baru, ---baru Desember 2016 kemarin.
Q: Mengapa menjadi vegan?
A: Waktu itu saya pikir, "Hmm, kenapa saya harus mengorbankan nyawa mahluk hidup lain sementara itu hanya untuk rasa kenyang yang sesaat?" Dan saya berpikir kira-kira ada alternatif apa ya agar saya bisa makan kenyang, happy, tanpa mengkonsumsi hewani. Karena saya ragu, kalau saya makan daging, saya tidak tahu dagingnya berasal dari mana. 'Apa hewan-hewan itu happy sebelum mereka disembelih?', 'Apa manusia memperlakukan mereka dengan baik?' Jadi ya sudah, saya decide saat itu juga untuk stop (makan produk hewani sama sekali) begitu saja.
Q: Apa yang kamu rasakan setelah menjadi vegan?
A: Saya merasa lebih sehat, saya merasa lebih bahagia. Dan yang paling penting hilang perasaan guilty, ---hilang perasaan bersalah karena "tidak harus" worry dengan apa yang terjadi dengan hewan-hewan sebelum saya makan. Karena dengan mengkonsumsi makanan non hewani saya bisa lebih yakin (dengan apa yang masuk ke tubuh saya) karena lebih mudah untuk dimasak di rumah. Jika kita diberi choice antara hewan dan tumbuhan, pasti secara naluriah kita akan memilih tumbuhan dibandingkan harus berburu (menangkap hewan dan memasaknya sendiri). Menurut saya mengkonsumsi sayur-sayuran (menjadi vegan) lebih masuk akal.
***
Gue sih nothing against non-vegan, ya. Orangtua gue juga makan daging kok, bahkan pacar gue saja baru jadi vegan sekitar 4 bulan kemarin, setelah pindah ke rumah ortu gue (---dulunya sih dia fans berat keju, hahaha). Pernyataan gue 100% menurut pengalaman pribadi saja dan nggak menganggap vegan lebih baik dari non vegan apalagi sampai against suatu kepercayaan. Karena gue percaya manusia dan hewan ditakdirkan hidup berdampingan. Jadi selama pemanfaatannya masuk akal dan nggak berlebihan, ya why not? Gue jadi vegan karena simply gue punya pilihan. Ini zaman modern, makan enak nggak harus daging dan kebutuhan gizi gue juga terpenuhi ;) Jadi silakan wawancara gue ini kalau ada diambil manfaatnya, dan kalau nggak ada lumayan lah buat baca-baca :p
Buat yang nggak bisa lihat langsung juga gue sudah upload videonya di channel gue, ---tapi versi edit berhubung si pacar nongol di sebelah dan nggak ngeh kalau dia in frame (---nguap dua kali dong dia, ya ampun, hahaha). Kalau kalian, ada kenang-kenangan apa libur bulan Puasa dan Lebaran? Adakah yang mampir ke resto favorit juga? ;)
yang suka makan enak,
Indi
_____________________________________________________________________