Quantcast
Channel: Dunia Kecil Indi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

(Katanya, sih) Nonton Bareng Mika with "the Real" Indi, hihihi :)

$
0
0
foto dari @indisugar_fc
Hai, teman-teman bloggies! It's me again, Indi, hihihi. Akhirnya gue kembali juga ke dunia kecil favorit gue di dunia maya :) So, apa kabar? Baik-baik saja? Semoga bulan Januari kalian terlewati dengan baik, dan bulan Februari ini jadi awal bagus untuk kita semua, amen :)

Jadi film "Mika" yang diinspirasi dari novel pertama gue "Waktu Aku sama Mika", sekaligus kisah hidup gue sendiri akhirnya rilis sejak tanggal 17 Januari lalu. Gue nggak berharap sesuatu yang "wah" dari film ini, karena buat gue award nggak ada apa-apanya dibanding jika film ini diterima oleh penonton di Indonesia. Jika pun award itu akhirnya datang, gue anggap sebagai bonus dari kerja keras orang-orang yang bekerja untuk mewujudkan film ini :)

Nah, tanpa disangka-sangka gue ternyata mendapatkan hadiah terbesar dari film ini. Respon positif berdatangan dari teman-teman pengguna media sosial (terutama facebook dan twitter). Meskipun tanpa publikasi yang besar-besaran film Mika ternyata tumbuh di kalangan penikmat film dari mulut ke mulut. Bahkan dari seseorang yang nggak saling mengenal sebelumnya percakapan tentang film ini bisa mengalir hingga sampai ke pengguna media sosial lain. Blogger pun mulai mereview film ini. Meski nggak sempurna, tapi gue sangat bahagia sekali membaca review-review positif dari mereka. Rata-rata memberikan skor 8 dari 10 :)
Hadiah juga datang dari keluarga gue, seperti yang sudah sering gue ceritakan, film "Mika" lebih membuka mata Ibu dan Bapak tentang almarhum Mika. Jika sebelumnya mereka hanya tahu bahwa Mika adalah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) bertato yang sesekali membuat gue bolos sekolah (gue masih kecil waktu itu, hehehe), sekarang mereka jadi tahu "bagian-bagian hilang" dari apa yang mereka lihat dulu. Ibu dan Bapak jadi sepenuhnya mengerti bahwa Mika begitu berarti dalam proses pendewasaan gue, dalam proses membuat kepribadian gue lebih "hidup"... Begitu juga dengan Nenek yang yang sebelumnya sudah lupa-lupa ingat dengan Mika, beliau langsung menonton film ini dua kali berturut-turut dengan mengajak serta teman-temannya agar mereka lebih mengerti bahwa nggak ada satu penyakitpun di dunia yang pantas disebut "kutukan". Ah, indahnya... :)

Hadiah juga ternyata datang dari teman-teman di Indi Sugar FC(friends club), mereka mengundang gue untuk nonton bareng film Mika tanggal 2 Februari lalu. Dengan senang hati gue langsung meng-iya-kan undangannya dan menyiapkan hadiah kecil untuk mereka. Beruntung pihak IFI mau memberikan poster official Mika secara gratis untuk teman-teman yang datang. Hore! Dan sebagai tambahan gue menyiapkan lolipop warna-warni seperti yang sering Mika beri pada Indi di film :)
Nggak disangka, ternyata cukup banyak yang ingin mengikuti acara nonton bareng ini. Menurut Sofie, admin dari Indi Sugar FC, ada 20 orang yang mendaftar, termasuk yang dari luar kota! Wah, terharu sekali... :) Apalagi waktu gue membaca banyak mention dari teman-teman (pembaca dan penonton Mika) yang ingin sekali ikut tapi nggak bisa karena terhambat oleh jarak dan waktu berhubung acaranya bukan di hari libur.
Oya, yang lucu Vino Bastian, pemeran Mika di film menyebut acara ini sebagai "nonton bareng Mika the Movie with the real Indi", hihihi. Gue masih belum terbiasa jika ada yang memanggil gue "the real Indi" karena selama ini gue nggak merasa ada Indi yang palsu, yang ada hanya Velove Vexia yang memerankan gue di film, hihihi :p


Gue datang ke acara nonton bareng 10 menit setelah film dimulai. Agak sedih karena nggak sempat menyapa teman-teman dari Indi Sugar FC dulu, tapi gue juga terlambat karena harus menunggu poster Mika sampai ke rumah gue. Sempat deg-degan posternya nggak sampai, tapi ternyata datang juga di detik-detik terakhir, hihihi :)
Waktu gue masuk teater, lampu sudah gelap dan sempat membuat gue terpaku beberapa detik di dekat pintu masuk. Lalu dari arah bangku penonton ada beberapa orang yang melambaikan tangan dan yang lainnya memanggil-manggil gue, "Indi, di sebelah sini, Indi!". Hihihi, lucu sekali, baru kali ini di dalam teater bioskop ada yang bicara dengan volume "normal" :p Gue langsung duduk di antara teman-teman Indi Sugar FC yang sudah lebih dulu datang. Terharu melihat bangku teater hampir full padahal saat itu masih siang dan bukan hari libur :')
Lucunya kami sempat mengobrol, lho meski volume suara agak dipelankan, hihihi. Gue langsung mengeluarkan lolipop dari dalam tas dan membagikannya tepat ketika adegan Mika memberi lolipop pada Indi di belakang sekolah. What a cute coincident :)

Waktu mau masuk bioskop sudah ditodong untuk berfoto, hihihi. Nice to meet you :)

Ini adalah kelima kalinya gue menonton Mika dan gue tetap 'merinding' seperti pertama kali menontonnya. Gue memang lebih kuat dibanding sebelumnya, tapi melihat flashback hidup gue selama 1 jam tentu saja bukan hal mudah. Mungkin diantara teman-teman bloggies ada yang belum tahu "Mika" bercerita tentang apa. Film ini diinspirasi oleh perjalanan hidup gue ketika berusia 13 tahun, ketika mendapat vonis scoliosis dan harus memakai back brace (penyangga tubuh) selama 23 jam perhari, lalu mengenal dan jatuh cinta pada Mika seorang laki-laki yang berusia 7 tahun lebih tua dari gue. Mika lalu merubah cara pandang gue tentang hidup, jika sebelumnya gue sering merasa lemah dan "berbeda", setelah ada Mika gue jadi lebih kuat dan merasa istimewa meski sebenarnya Mika pun harus melawan penyakit AIDS yang ada pada dirinya. Film ini menceritakan hidup gue hingga lulus kuliah dan seperti sekarang.

Meski film ini bertema drama tapi banyak adegan lucu yang disisipkan, karena meskipun kisah cinta gue dan Mika nggak mudah, tetap saja saat itu gue dan Mika seperti remaja kebanyakan. Sering konyol dan mencoba hal-hal baru :) Ketika ada adegan lucu gue nggak bisa berhenti tersenyum karena seluruh isi teater ikut tertawa (bahkan disertai celetukan-celetukan komentar, hihihi). Dan ketika ada adegan sedih terater yang tadinya ramai dengan suara tawa langsung sepi dan disusul oleh suara isak tangis... Ini adalah saat paling sulit untuk gue, melihat Mika pergi "lagi" untuk ke enam kalinya tetap membuat gue menangis meskipun sekarang gue lebih kuat... :')
Ketika film selesai kami diam dulu beberapa saat. Mata kami bengkak karena habis menangis tapi bibir kami tersenyum karena ending dari film ini sangat positif. Ketika lampu teater dinyalakan gue bisa melihat penonton lain di bangku belakang juga habis menangis. Gue percaya ini bukan sekedar tangisan, tapi artinya pesan di film ini telah sampai dengan baik pada yang menontonnya. Amen... :)
Beberapa penonton dari bangku belakang memanggil dan menyapa gue sambil berkomentar tentang filmnya. Gue amaze karena banyak yang mengenali gue di teater padahal mereka bukan peserta nonton bareng. Gue senang dan bersyukur sekali :)

Sedang ke Bandung menyempatkan nonton MIKA. Waaaah, terima kasih banyak! :)
Sofie, admin Indi Sugar FC. Thanks buat acaranya, ya :)
Baru tahu acara "nobar" di saat-saat terakhir, tanpa register dan nagih lolipop keesokan harinya, hihihi :p

Di luar teater ada beberapa penonton yang mengajak gue berfoto bersama. Sebenarnya gue agak malu karena wajah gue pasti bengkak (dan poni gue acak-acakan, hahaha), tapi karena hati gue senang jadi gue tetap tersenyum dan nggak terpikir untuk sedikit menyisir rambut gue dulu :) Sayangnya nggak seluruh peserta nonton bareng bisa berfoto bersama, sebagian dari mereka langsung pulang dan yang tersisa hanya 6 orang. Ray yang saat itu menemani gue berinisiatif untuk mengadakan meet and greet kecil-kecilan dengan teman-teman Indi Sugar FC yang tersisa. Setelah berfoto (dan membagikan poster pada yang beruntung) kami langsung menuju foodcourt dan diadakanlah sesi chit-chat santai. Meskipun Ray sudah menyediakan air minum, nggak ada satupun teman-teman Indi Sugar FC yang makan lolipopnya, lho. Alasannya mau difoto dulu sebelum dimakan, hihihi, cute!! :)) Padahal gue sendiri sudah hampir menghabiskan lolipop yang ke dua (rakus, lol).



Gue sangat senang dengan meet and greet mini ini karena membuat gue lebih mengenal teman-teman Indi Sugar FC. Gue rasa mereka pun jadi lebih mengenal gue karena yang kami lakukan lebih dari sekedar tanya jawab tapi juga sharing. Gue juga bercerita tentang tujuan dari film Mika yang bukan untuk mengejar angka, tapi ada misi untuk  mengenalkan scoliosis dan HIV/AIDS pada masyarakat dengan cara yang nggak berat. Tapi yang kami bicarakan nggak cuma tentang karya-karya gue lho, tapi juga hal-hal random, apalagi Ray sepertinya sedang mengembangkan bakatnya menjadi komedian :p Kami berbicara tentang sekolah, hewan peliharaan sampai tentang tempat-tempat di Bandung (nah, part yang ini Ray "sok tahu" banget, hihihi).
Akhirnya meet and greet mini super dadakan ini harus disudahi karena hari sudah mulai gelap (ssst, ada yang masih pakai seragam sekolah juga, lho, pasti belum sempat pulang, hihihi). Gue dan Ray berterima kasih pada teman-teman Indi Sugar FC yang telah mengadakan acara ini dan telah memutuskan untuk menonton film Mika di bioskop, bukan secara gratis. Karena dengan membeli tiketnya artinya sudah turut serta membantu "Mika-Mika" yang lain :)

Sampai di rumah gue masih tetap tersenyum karena membaca mention-mention dari teman-teman Indi Sugar FC. Berhubung gue nggak mengecek HP selama acara, gue jadi nggak tahu bahwa ada live report-nya di twitter, hihihi.
@indisugar_fc Yg bikin AMAZING dari nobar hari ini adalah, kita bisa ngobrol face to face langsung sama kak INDI @missbabbitt :') seneng bgt hari ini!?

Dan bahkan masih ada twit-twit yang menyenangkan untuk dibaca keesokan harinya. Ah, senang gue jadi berkali-kali lipat! :)
@SalmaKhalidah acara nobar kemarin lebih dari acara meet and great mana pun =D thanks juga lolypopnya ya ka sampe sekarang belum aku makan loh
@andysyrn Seneng banget yang kemaren nobar+dapet lolipop+poster ori Mika sama kak indi sugar @missbabbitt :)

Gue benar-benar senang dan puas dengan acaranya. Punya waktu berkualitas dengan teman-teman yang menikmati karya gue sungguh nggak bisa tergantikan dengan apa-apa. Seperti yang sering gue bilang, gue senang mendapatkan teman baru. Dulu waktu Mika masih ada ia sering mengenalkan gue pada teman-temannya, dan sekarang setelah kepergiannya pun ia masih "mengenalkan" gue pada banyak teman-teman baru yang menyenangkan. Juga terima kasih pada Ray untuk ide briliannya untuk mengadakan meet and greet mini dadakan. I'm blessed to have you guys! Thank God :)

Thank you, Ray :)

Dan tadi siang, setelah gue mendapatkan banyak hadiah-hadiah nggak ternilai ini gue mendapatkan "bonus" nggak terduga. Vino Bastian memberi tahu gue bahwa film Mika sekarang berada di urutan ke satu perolehan jumlah penonton film yang di rilis tahun 2013! Padahal minggu lalu gue baru dapat kabar bahwa film Mika ada di urutan ke dua... Ya, Tuhan... Thank God... Thank God... gue senang dan bersyukur sekali... :) Gue harap kebahagiaan gue ini dirasakan juga dengan orang-orang yang menonton film ini, dan juga, tentu saja dirasakan oleh Mika yang sedang mengambil sayap malaikatnya di surga. Gue jadi ingat kata-kata Bapak, jangan pedulikan angka, yang penting apa yang dilakukan harus positif dan dengan niat yang baik, pasti ada hasil. Hmm, setuju, teman-teman? :)



sugar kecilnya Mika yang sudah besar,

Indi


***

Twitter: here| Facebook: here| Contact Person: 081322339469


Jadwal pemutaran Mika lihat di sini
Sumber foto: twit dari teman-teman di twitter :)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 312