Gue senang sekali waktu tahu Inis akhirnya datang ke Bandung. Sejak jauh-jauh hari gue dan Inis membicarakan rencana menginap, jalan-jalan dan hal-hal seru lainnya yang ingin kami lakukan jika bertemu nanti. Rasa excited gue melebihi pertemuan-pertemuan yang sebelumnya karena ini adalah kali pertama kami akan bertemu di Bandung, ---setelah sebelumnya selalu bertemu di Jakarta. Well, Inis sendiri sebenarnya nggak tinggal di Jakarta, sih, tapi di Makassar. Profesinya lah yang membuat ia sering mampir ke sana. Inis adalah seorang penyanyi ‘lulusan’ 10 besar X Factor Indonesia season pertama. Dari sana juga gue pertama kali mengenalnya dan langsung mengaguminya. Nggak disangka ternyata ia juga menyukai film “Mika” yang diinspirasi oleh novel gue, “Waktu Aku sama Mika”. Perkenalan singkat yang terjadi melalui layar kaca dan layar lebar itu (hehehe) ternyata cukup untuk menjadikan kami teman baik. Mungkin karena kami juga sama-sama scolioser, ---pengidap scoliosis :)
Bersiap menjemput Inis. Cuma pose, yang nyetir Bapak, hahaha :D |
Rencananya pertemuan kami akan sebentar saja, Inis hanya berada satu malam di Bandung untuk mengurus pekerjaannya, lalu bertemu gue di salah satu pusat perbelanjaan sebelum kembali ke Jakarta. Tapi ketika kami janjian lewat BBM tiba-tiba saja muncul ide untuk menginap dulu di rumah gue! Urusan nggak bawa baju sih belakangan, bisa lah pakai punya gue meskipun Inis lebih mungil dari gue, hehehe. Segera saja gue minta izin pada Bapak dan Ibu bahwa ada teman yang akan menginap di rumah. Mereka mengizinkan dan senang, tentu saja, ---meskipun kaget karena begitu mendadak :D Dengan diantar Bapak gue menemui Inis di pusat perbelanjaan. Mumpung sedang di Bandung, ---yang konon banyak pakaian berkualitas dengan harga lebih hemat dibandingkan tempat lain---, Inis pun memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja.
Soal belanjanya sih nggak perlu diceritakan, sudah pasti berdesak-desakan karena banyak yang berbelanja sambil ngabuburit (atau sekalian untuk lebaran juga, hihihi). Tapi yang menarik, ternyata Inis itu pintar menawar, lho. Biasanya gue selalu “oke-oke” saja dengan harga yang ditawarkan, makanya langsung mengeluarkan dompet begitu diberitahu harganya ketika gue mau membeli stocking. Tapi dengan sigap Inis menawar terlebih dahulu untuk gue sebelum uang yang gue keluarkan berpindah ke tangan penjual. Wow, sepertinya gue harus belajar darinya, karena menawar merupakan "must have skill" kalau tinggal di Bandung, hehehe. Setelah selesai rencananya gue dan Inis akan makan malam di luar, tapi Bapak bilang lalu lintas sudah semakin macet karena bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Akhirnya kami langsung pulang ke rumah setelah membeli beberapa bahan masakan dan camilan di supermarket di dekat rumah.
Ada Inis di rumah terasa sangat menyenangkan. Gue satu-satunya girl di rumah (---kecuali kalau Eris juga dihitung, hehehe) dan sekarang jadi ada teman untuk girly talk, sharing tentang scoliosis, bahkan untuk melakukan hal-hal konyol. Kami tidur larut sekali, sepertinya topik pembicaraan kami nggak ada habis-habisnya. Inis juga sempat mencoba SpineCor(soft brace untuk scoliosis) milik gue. Meskipun ukurannya nggak pas, tapi katanya terasa sangat nyaman. Inis juga sama seperti gue, di masa remaja sempat memakai boston brace yang rasanya sangat kaku. Mudah-mudahan saja bisa segera menyusul gue untuk memakai SpineCor, ya. Amen... :) Gue sering membicarakan tentang perasaan gue sebagai seorang scolioser kepada orang tua, sahabat, bahkan Ray. Tapi dengan Inis rasanya berbeda. Kami saling mengerti perasaan satu sama lain karena apa yang gue alami juga Inis alami. Ah, mungkin begini rasanya punya sister, huhuhu.
Saking randomnya sampai tengah malam kamar gue masih ramai, ---atau kalau istilah Ibu; berisik banget, hehehe. Setelah selesai mengobrol gue dan Inis langsung asyik bernyanyi sambil main ukulele. Waktu di mobil, di perjalanan ke rumah Inis sempat bilang kalau ingin bernyanyi dengan gue. Tentu saja gue juga mau (---kapan lagi duet dengan lulusan X Factor, hihihi), apalagi setelah diingat-ingat ternyata ada salah satu follower di Instagram yang meminta kami untuk berduet. Jadi ya sudah sekalian memenuhi request. Tapi kami baru sadar kalau sudah memakai piyama yang kayanya nggak begitu nyaman untuk dilihat di video. Jadi kami putuskan untuk merekam penampilan kami di pagi hari nanti dan segera bersiap untuk beristirahat, ---setelah menghabiskan 2 potong lumpia mix mayonnaise dan Boncabe di atas tempat tidur, hehehe (jangan ditiru, gue langsung sakit perut).
Berfoto untuk thumbnail YouTube. Tadinya akan dihapus, tapi gue putuskan untuk disimpan, hehehe :) |
Inis dan Indi :) |
Ketika alarm berbunyi kami bersusah payah untuk bangun. Waktu tidur kami super singkat dan ke-randoman yang kami lakukan rupanya membuat stamina terkuras. Tapi begitu ingat kalau kami harus memanfaatkan waktu agar bisa menikmati quality time berdua, kami langsung bergantian masuk ke kamar mandi untuk bersiap memulai hari. Gue dan Inis pun super sibuk, kami menggotong kursi meja makan dan kursi di kamar gue ke halaman depan. Bukan, kami bukan mau pindahan, tapi ini demi kualitas rekaman kami karena gue nggak punya tripod untuk menyangga kamera, hehehe. Setelah semuanya siap kami pun langsung beraksi. Jangan bayangkan yang serius-serius, gue itu bukan penyanyi, bermain ukulele pun nggak bagus-bagus amat. Makanya kami cuma bersenang-senang. Pembagian suara seadanya, ---atau lebih tepatnya Inis yang menyesuaikan nada dengan suara gue yang seadanya, hehehe :D Nih, gue share videonya, siapa tahu teman-teman mau dengar :p
Nggak terasa hari sudah semakin siang, Inis pun membereskan barang-barang bawaanya ke dalam tas. Mobil travel yang akan mengantarkannya ke Jakarta akan berangkat nanti sore, jadi kami punya sedikit waktu lagi untuk bersama. Dengan diantar Bapak kami melihat-lihat kota Bandung dari dalam mobil, ---yang sayangnya nggak bisa berhenti di tempat-tempat menarik karena sedang super macet. Rasanya belum puas untuk melakukan banyak girly thing bersama, tapi jadwal keberangkatan mobil travel Inis sudah semakin dekat. Kami pun berpisah di depan pool travel tanpa bisa menemani sampai mobil berangkat tempat parkirnya sudah penuh :( Gue dan Inis berharap agar bisa segera kembali bertemu. Mungkin sehabis Lebaran, setelah Inis merayakan hari besar dengan keluarganya di Makassar. Ah, can’t wait. Really! Siapa yang menyangka bahwa TV dan bioskop bisa menjadi awal pertemanan kami? And now I’m already miss that special girl from talent show :’)
yang bukan penyanyi tapi penulis, ---tapi suka main ukulele,
Indi
nb: Tolong support gue di GoGirl! Passion Pitch 2015, ya. Caranya "like" dan berikan komentar di video ini. Terima kasih :)
_______________________________________________________