Quantcast
Channel: Dunia Kecil Indi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Ulang Tahun yang "Kejepit".

$
0
0
Gimana sih rasanya punya hari lahir yang selalu "kejepit"? Gue tahu rasanya! Waktu lahir gue lebih cepat dari tanggal perkiraan dokter. Alhasil gue lahir di malam Lebaran, waktu Ibu mau beli baju baru. Malah waktu mau mendarat di dunia pun gue literally kejepit, alias terlilit ari-ari, hahaha. 
Setelah dewasa gue jadi terbiasa kalau ulang tahun gue jatuh di bulan puasa atau Lebaran. Nggak selalu, of course karena kalender masehi dan hijriah nggak selalu match. Tapi cukup sering sampai gue jadi semakin ahli bikin bukber dalam rangka perayaan ulang tahun :p

Punya hari ulang tahun di saat orang-orang sibuk dengan keluarga masing-masing, termasuk bersiap mudik memang cenderung membuat hari jadi gue terlupakan. Biasanya teman-teman hanya mengucapkan selamat lewat chat dan hanya 1 atau 2 orang yang benar-benar bisa hadir. Kalau mau agak banyakan ya itu dia, gue pakai modus bukber, hahaha. TBH, gue nggak pernah anggap perayaan ultah sebagai sesuatu yang wajib. Yang terpenting sih hanya bisa berkumpul dengan keluarga, ---atau istilah kami mengenang betapa bersyukurnya atas kelahiran anggota keluarga baru (gue)

Tahun ini ulang tahun gue kejepit lagi. Kalau 3 tahun kemarin berturut-turut di bulan puasa, tahun ini pas banget di libur Lebaran yang terjepit! Tanggal 8 Juni, tepat disaat orang-orang bersiap untuk kembali ke kampung halaman masing-masing dan anak-anak sekolah (at least di daerah gue) sudah mau kembali ke sekolah. Rencana gue tadinya ingin tiup lilin saja di rumah bersama keluarga, suami plus 1 atau 2 teman dekat gue. Tapi setelah dipikir-pikir kok mustahil ya karena mereka kan masih belum di Bandung, hahaha. Shane, alias sang suami memberi ide untuk staycation saja, sekalian mengabiskan waktu berdua karena pas Lebaran rumah ramai terus, lol. Gue setuju, karena setelah dipikir mungkin 'tradisi' ulang tahun gue harus sedikit berubah karena sudah punya suami. Jadi gue menghargai ide-ide dia, nggak selalu tentang gue :) By the way, rupanya Shane ini sudah ada rencana buat memberi surprise staycation jauh sebelum hari ulang tahun gue. Tapi karena gue sudah harus masuk kerja di hari senin, rencana untuk stay di luar Bandung jadi batal. Katanya nanti saja menunggu break sekolah di akhir Juni.

Sehari sebelum hari H di rumah sudah terasa vibe ulang tahun gue. Maksudnya Ibu dan Bapak mulai bertanya apa kado yang gue mau, hahaha, bocah banget ya. Tapi ini memang kebiasaan dan buat seru-seruan saja. Gue nggak pernah meminta apa-apa, kok :) Sebalnya, Shane nampak lurus-lurus saja. Nggak ikutan heboh membicarakan ulang tahun gue. Dia malah sibuk dengan laptopnya, mencoba booking hotel di sana dan sini karena sedang peak season (resiko ultah kejepit, hahaha). Ada beberapa hotel yang jadi kandidat, tapi sayang yang gue taksir tenyata sudah fully booked. Malamnya Shane bilang mau ke mini market buat beli obat sakit kepala. Pulangnya dia langsung masuk dapur dan lama banget nggak nongol-nongol. Eh, rupanya dia beli bahan-bahan cake dan dia baking cake ulang tahun buat gue! Hahaha, nggak jadi sebal deh. Gue malah terharu... :') Meski nggak bisa-bisa amat urusan dapur tapi dia tetap berusaha dan hasilnya enak. Nggak ada foto yang proper di moment tiup lilin karena gue dan Shane sudah berpiyama, tapi kenangan ini sudah pasti nggak akan gue lupakan :)



Foto-foto:
*Berpose dengan kue ulang tahun yang Shane buat. Kejutan!
*Kado dari Ibu dan Bapak. Isinya ada 2 karena ulang tahun gue dan Shane hanya selisih 10 hari.


Pagi-pagi sebelum kami berangkat untuk staycation ternyata ada insiden kecil. Eris, anjing kami telinganya infeksi sampai mengeluarkan nanah. Cepat-cepat gue dan Shane bawa dia ke dokter hewan terdekat. Bersyukur sekali kliniknya sudah buka, karena di hari yang kejepit ini kebanyakan dokter hewan masih tutup. Menurut dokter luka Eris akibat dari keteledoran groomer yang memandikannya menggunakan sampo terlalu keras, dan kurang bersih saat membilasnya. Karena lukanya cukup besar, gue jadi ketar-ketir dan hampir membatalkan rencana menginap. Tapi dokter menenangkan, katanya luka seperti ini sangat cureable meski perlu waktu cukup lama, dan kalau ada apa-apa Eris bisa dirawat inapkan. Akhirnya setelah gue ceramah panjang lebar pada Ibu-Bapak tentang bagaimana cara merawat luka Eris, berangkatlah gue dan Shane dengan hati yang lebih tenang. 

Oh iya gue lupa bilang. Kami staycation di hotel Prama Grand Preanger Bandung, nggak jauh-jauh dari rumah, hahaha. Meski begitu, ketika tiba di hotel gue langsung merasakan suasana yang berbeda. Lebih relax dan happy, ---pokoknya vibe birthday girl nya terasa, lol. Kamar yang Shane booking adalah tipe Naripan suite. Ruangannya cukup luas, lengkap dengan 2 buah unit TV dan bathup. Cocok banget buat gue yang hobinya nggak jauh-jauh dari nonton film horor dan berendam lama-lama. Tumben banget, biasanya kalau menginap di hotel begitu tiba kami langsung selonjoran, tapi kali ini kami langsung main ukulele, haha. Idenya Shane buat bawa 2 ukulele (biasanya 1) supaya kami bisa jamming. Pas banget karena gue punya lagu baru yang belum ada video clipnya, judulnya "Love Tofu", jadi kami juga bisa shooting di sini. Puas bermain ukulele kami mulai lapar. Setelah melihat-lihat menu restoran hotel ternyata nggak ada yang cocok bagi kami yang vegan. Untung saja lokasi hotel nggak terlalu jauh dari Jl. Braga, jadi kami bisa mencari makan di sana. Sebenarnya kalau saja nggak hujan kami bisa jalan kaki, dan waktu tempuhnya lebih cepat daripada menggunakan mobil. Tapi mau bagaimana lagi, hujannya nggak nyantai lengkap dengan angin kencang yang siap menerbangkan rok gue.

Lagu baru ciptaan gue (Shane bermain gitar di sini, dan gue bermain ukulele). Love Tofu.









Foto-foto:
*Suasana kamar tidur kami. Agak berbeda dengan yang kami lihat online tapi tetap nyaman.
*Hanya bisa berfoto berbedua kalau pakai timer, haha. Batik ultah gue ini dari Shane. Nggak seragaman tapi cocok, ya :)


Kami parkir di mall Braga City Walk, setelah itu menyebrang ke restoran Braga Permai karena di sana nggak ada spot parkir. Kehujanan sedikit karena payung kami terlalu kecil, tapi nggak apa-apa sih kami belum mandi ini :p Restoran ini selalu jadi favorit, menunya akrab di lidah dan suasananya nyaman. Bahkan waktu ibu mertua gue datang ke Indonesia, kami juga makan di sini. Menu favorit gue adalah pizza sayur dan lumpia goreng. Sayangnya lumpianya habis, jadi gue ganti dengan pisang goreng. Pas kan hujan-hujan makan pisang goreng sambil minum teh hangat, hahaha. Shane juga tampak menikmati makanannya, dan itu membuat gue tambah happy. Meskipun ini ulang tahun gue, tapi gue nggak mau happy-happy sendiri saja. The more the merrier, ---makin ramai makin seru. Dan rupanya dua keponakan gue ingin membuat suasana makin seru juga. Ipar gue kirim pesan, katanya dia, suami dan anak-anak sudah menunggu di lobby untuk memberi kado. Tuh, kan ramai betulan! :D Jadilah sisa pisang goreng kami bungkus dan kami bergegas ke hotel karena nggak mau mereka menunggu terlalu lama.

Benar saja begitu kami tiba di hotel, Ali, keponakan gue yang usianya 3 tahun langsung menyambut sambil bilang, "Happy birthday". Suasana kamar yang tadinya sunyi langsung ramai dengan kehadiran mereka. Apalagi para bayi ini ingin berendam di bathup. Banjir kemana-mana. Tapi karena mereka senang, gue juga senang (---cuma nggak senang bagian mengepel lantainya saja sih, hahaha). Lucunya, Ali pikir kamar hotel ini apartemen baru gue dan Shane. Dia menolak pulang dan ingin menginap. Setelah dibujuk untuk datang lagi besok pagi, akhirnya dia menurut. Waktu quality time berdua pun akhirnya datang juga, hahaha. Kami berencana untuk menonton film horror. Tapi sebelumnya gue mandi dan makan malam dulu. Nggak kemana-mana, kami memesan dari kamar hotel. Sayang menu yang kami mau nggak ada, jadi terpaksa diganti dengan nasi goreng yang rasanya hambar dan kurang sepadan dengan harga. Sempat bingung juga film apa yang akan kami tonton. Gue merasa TV yang di depan tempat tidur jaraknya terlalu jauh (maklum, mata gue minus hampir 6, lol), sedangkan kalau menonton dari sofa rasanya kurang nyantai. Akhirnya kami memilih "The House with a Clock in its Walls" dan menontonnya dari laptop di tempat tidur! Kurang berasa gregetnya sih, tapi yang penting santai dan suaranya maksimal karena... guess what... Shane memutuskan untuk membawa speakers dari rumah, hahaha.



Foto-foto:
*Wajah kekenyangan tapi happy.
*The babies yang merecoki kami dan kadonya, hahaha.


Kami baru menonton setengah jalan tapi kelopak mata sudah semakin berat. Jadi kami putuskan untuk tidur dan melanjutkannya di pagi hari. Nggak tahu gimana dengan Shane, tapi gue tidur nyenyak sekali. Sampai alarm berbunyi pun gue masih setengah tidur, hahaha. Meski mengantuk gue paksakan untuk bangun, mandi cepat (semi mandi, nggak keramas, lol) dan berganti pakaian karena sarapan hanya disediakan sampai jam 10 pagi saja. Untuk vegan kaya kami, menu yang disediakan sangat terbatas. Tapi yang penting perut kenyang saja, deh, banyakin karbo :p Shane makan bubur kacang, kentang goreng, bala-bala dan sayur nangka. Gue juga sama, hanya minus bubur kacang dan diganti kwetiau beranjau daging sapi. Supaya nggak mubazir gue coba pilih-pilih sebelum dipindahkan ke piring. Kan meski nggak makan daging bukan berarti boleh buang-buang daging, dong ;) Sampai kamar hotel kami hanya ngopi-ngopi saja lalu melanjutkan nonton film semalam, sisanya cuma selonjoran karena barang-barang sudah masuk ke dalam tas semua supaya waktu check out nggak ribet. 




Foto-foto:
*Sebenarnya gue pakai batik kembaran sama Shane, tapi nggak sempat difoto. Lihat di vlog saja ya. Ini batik Shane yang pilih :)

Link video vlog ulang tahun. Kalau bosan lihat muka gue di sini, di vlog banyak muka Shane tuh, hahaha.


Akhirnya selesai juga waktu staycation kami. Singkat, tapi lebih dari cukup untuk membuat gue happy sehappy-happynya :) Ini ulang tahun yang sangat istimewa karena untuk pertama kalinya kami rayakan sebagai pasangan suami-istri. Rasanya seperti kemarin padahal sudah 2 tahun yang lalu, gue dan Shane baru saling kenal di internet dan membuat lagu bersama bertepatan dengan hari ulang tahun gue waktu itu. Pertemanan jarak jauh, Amerika-Indonesia, dan siapa yang tahu kami sekarang hidup di satu negara dan menikah. Di moment ini juga gue rasanya jadi lebih mengenal karakter Shane. Inisiatifnya untuk membuat kue ulang tahun sendiri really touch my heart... Ternyata deep inside dia laki-laki yang manis despite dari luar terlihat cuek. Nggak pernah sebelumnya gue merasa seperti ini. I'm blessed. Gue berdoa semoga masih banyak ulang tahun-ulang tahun berikutnya yang gue habiskan bersamanya, amin :)


birthday girl,

Indi


------------------------------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact person: namaku_indikecil@yahoo.com

Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Trending Articles