Quantcast
Channel: Dunia Kecil Indi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Cerita dari Gala Premiere MIKA :)

$
0
0

Hai, bloggies! Apa kabar? Sekarang sedang musim hujan dan dari yang gue lihat di TV Jakarta sedang kebanjiran, ya... Gue juga dapat kabar dari salah seorang sepupu yang tinggal di sana bahwa beberapa jalan terpaksa nggak bisa dilewati karena berbahaya, bahkan beberapa kantor dan sekolah diliburkan. Wah, semoga saja cepat berlalu, dan untuk sekarang semoga teman-teman di Jakarta diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Tuhan. Amen... Doa gue dan keluarga di Bandung selalu ada untuk kalian :)

Beberapa hari sebelum gue mendengar kabar tentang banjir di Jakarta, gue dan keluarga sempat ke sana. Tepatnya pada tanggal 15 Januari lalu untuk menghadiri gala premiere film Mika di Kemang Village. Yup, Mika, film yang diinspirasi dari novel pertama gue "Waktu Aku sama Mika" akhirnya diputar juga di bioskop :) Gue sangat exited dan sedikit deg-degan waktu di perjalanan. Suasana di mobil sangat gembira karena kami (gue, Ibu, Bapak dan Puja, my brother) nggak bisa berhenti goofing around dan mengobrol sepanjang perjalanan. Nggak lupa diselingi beberapa lagu konyol yang kami nyanyikan sampai suara kami serak, hehehe. Gue bersyukur karena keluarga gue ikut bahagia dengan project film ini. Mereka nggak bisa berhenti memuji dan menggoda gue tentang hal ini :)

Perjalanannya memang menyenangkan, tapi bukan berarti tanpa hambatan. Hujan beberapa kali turun, kadang besar kadang rintik-rintik, malah sempat membuat Bapak dan Puja bergantian menyetir karena khawatir mata lelah akibat memaksakan melihat menembus hujan. Setelah sampai Jakarta kami juga sempat nyasar beberapa kali, hehehe, karena tempat yang kami tuju rupanya masih baru, jadi saat bertanya pada penduduk sekitar banyak yang nggak tahu. Untung saja akhirnya kami menemukan tempatnya tepat sebelum hujan bertambah buruk dan tepat 1 jam sebelum acara dimulai. Ketika sampai di area parkir gue bertemu dengan Habibie, teman gue yang juga akan datang ke gala premiere. Gue janjian dengan 2 teman yang lain, yaitu Adipati dan Dara, tapi sampai kami sekeluarga masuk ke dalam mall mereka belum juga datang. Mungkin karena hujan.

Kami langsung mencari tempat makan di dalam mall. Karena sebentar lagi acara dimulai, kami mencari tempat yang dekat dengan lokasi gala premiere, yaitu di samping bioskop. Ternyata di sana gue bertemu kembali dengan Habibie yang mempunyai alasan sama kenapa memilih tempat itu, hehehe. Setelah beberapa menit gue kembali menemukan wajah yang familiar, bukan kedua teman yang sedang ditunggu melainkan Om Izhur Muchtar pemeran Bapak di film Mika. Lucu sekali karena ketika beliau menyapa kami gue dan Puja justru mengomentari tentang betapa miripnya beliau dengan Bapak :D Saking miripnya gue sampai meminta mereka duduk berdampingan lalu mengambil fotonya, hihihi.

Brother!
Ini mirip apa kembar? Hehehe :p

Setelah makan kami dan Habibie langsung ke bioskop, di sana ternyata sudah penuh dengan pers, kru dan cast Mika juga para undangan. Sempat kebingungan mau kemana, hahaha, sampai ada Mas David dari IFI menyapa dan mempersilakan kami menunggu di cafe. Gue sebenarnya merasa nggak enak karena harus meninggalkan Habibie, apalagi 2 orang teman gue yang lain entah dimana. Gue juga sudah diberitahu berkali-kali bahwa nanti gue pasti akan sibuk jadi tas dan handphone lebih baik dititipkan saja pada anggota keluarga gue. Tapi dasar bandel, gue ngotot bawa-bawa tas besar dan handphone kemana-mana sampai beberapa kali jatuh dan marah-marah sendiri, hahaha. Padahal sebetulnya percuma karena nampaknya sinyal HP ter-block di dalam bioskop, dan gue harus keluar dulu untuk menghubungi teman-teman. Syukurlah Dara akhirnya datang tepat sebelum gue diminta kembali ke cafe (sepertinya gue sempat membuat kesal karena terus-terusan bolak-balik, hehehe).


Gue bertemu dengan Vino, pemeran Mika, yang langsung duduk di meja yang sama untuk berbicara tentang perannya di film. Gue memang baru melihat trailer dan behind the scene nya saja, tapi entah kenapa gue percaya Vino bersungguh-sungguh dengan perannya ini. Hati gue lega karena Vino juga menghormati Mika sebagai seorang fighter dan ingin "menghidupkan" Mika kembali dengan caranya sendiri. Sayangnya di tengah obrolan kami sudah dipanggil untuk jumpa pers, padahal masih banyak yang ingin gue bicarakan. Saat kami berjalan menuju tempat jumpa pers Velove, pemeran Indi di film datang (iya, dia jadi gue, hehehe). Kami berkenalan singkat dan langsung berkumpul dengan cast dan kru yang lain. Gue masih ngotot bawa tas sendiri waktu itu, tapi setelah satu kali lagi terjatuh, okay dengan terpaksa gue titipkan tas Hello Kitty kesayangan gue pada Ibu :p


Gue bingung harus ngapain waktu jumpa pers, hehehe, maklum pertama kali. Tapi setelah melihat yang lain ternyata yang gue lakukan cuma harus berdiri dan menjawab pertanyaan. Lucunya gue beberapa kali mau "dadah-dadah" sama Ibu yang berada di balik kerumunan pers, tapi sayang yang terlihat gue seperti sedang "dadah-dadah" sama kamera, hahaha :D Setelah itu kami langsung bubar dan menunggu untuk masuk teater. Waktu mau menghampiri Ibu ada yang memanggil gue dari belakang. Wah, ternyata itu Adipati. Gue pikir dia nggak jadi datang karena sudah jauh dari jam janjian kami, tapi ternyata dia terjebak macet. Berhubung waktunya hanya sedikit, jadi kami nggak sempat ngobrol, hanya berbasa-basi sebentar, berfoto lalu masuk ke teater dengan terpisah. Habibie dan Dara juga entah dimana, gue celingak-celinguk nggak ketemu, hehehe. Btw, gue senang Adipati datang ke premiere Mika. Karena biasanya gue yang datang ke premiere film dia, nah kali ini sebaliknya :)

 and then...
Horeee, gantian Adi yang ke premiere film gue :D

Jujur saja, gue agak canggung di sana. Bukan, bukan dengan suasananya, tapi karena kebiasaan gue yang kalau jalan selalu gandengan dengan Ibu dan Bapak kali ini harus berjalan lebih dulu bersama para cast dan kru. Sampai-sampai gue nggak bisa berhenti menoleh ke belakang dan selalu bertanya, "Ibu mana?", "Bapak mana?" pada siapapun yang berada di dekat gue setiap kali merasa 'kehilangan' mereka, hehehe. Teater pertama yang kami masuki adalah teater tempat peserta nonton bareng (kalau nggak salah mereka dari "Gudang Film"), di sana kami langsung berjejer, membelakangi screen dan menyapa mereka. Kami juga melakukan sesi tanya jawab singkat. Sayangnya di dalam teater dilarang mengambil foto, jadi meski gue sudah lirik-lirik Bapak untuk minta di foto beliau tetap menyimpan kameranya di saku kemeja, huhuhu :")

Teater ke dua yang kami masuki adalah teater pers. Hampir sama seperti sebelumnya, ada sapaan dan tanya jawab, cuma bedanya kali ini boleh mengambil foto. Asyik, asyik, hehehe. Nggak apa-apa deh dibilang norak. Ini kan pengalaman yang berharga :) Di sela-sela acara gue sempat bertanya pada Velove bagaimana rasanya memakai brace, karena di film dia memerankan gue yang mengidap scoliosis dan harus memakai brace (penyangga tubuh) 23 jam per hari. Katanya rasanya pegal dan sulit sekali untuk memakainya saat adegan digendong. Wah, salut untuknya karena dia memakainya selama hampir 2 minggu! :) Setelah itu, kami baru memasuki teater yang terakhir, tempat kami akan menonton "Mika" untuk pertama kalinya. Karena belum terbiasa berdiri dalam jangka waktu yang lama, kaki dan punggung gue lumayan sakit, tapi perasaan gue bahagia :)

Dari kamera pers :)

Deg-degan, begitulah rasanya waktu lampu teater diredupkan. Bayangkan, gue dan keluarga akan menonton film yang diinspirasi dari kisah hidup gue... Gue sempat menahan napas beberapa detik dan langsung tersenyum waktu filmnya dimulai. Gue nggak akan bercerita tentang alur filmnya di sini, tapi perasaan gue benar-benar campur aduk. Melihat beberapa adegan rasanya seperti flashback karena digambarkan dengan sangat real. Gue juga tertawa dan menangis di beberapa scene... Waktu film selesai gue langsung melihat wajah Ibu dan Bapak, mereka juga ternyata menangis. Terutama Ibu, matanya terlihat sembab sekali. Kami langsung berpelukan beberapa saat dan nggak beranjak dari kursi sampai screen benar-benar hitam. Lasja, sutradara yang telah mewujudkan film ini menghampiri kami dan bertanya tentang pendapat kami setelah menonton Mika. Ibu bilang filmnya bagus dan pesannya tersampaikan dengan baik. Bapak bilang pemilihan aktornya sangat bagus sehingga semuanya terlihat natural. Sedangkan gue... gue cuma bisa tersenyum dan bilang, "Mika 'hidup' lagi".

Teater sudah sepi dan di bangku penonton hanya tinggal Habibie yang ditemani mbak dan seorang temannya. Gue menghampiri mereka dan bertanya pendapat mereka tentang film yang baru saja mereka tonton. Syukurlah mereka menyukainya. Habibie bilang filmnya bagus dan bermakna. Thank God :) Karena gue nggak bisa menemukan Adipati dan Dara gue mau langsung pamit pulang saja, tapi ternyata Vino menunggu kami di depan screen. Gue berterima kasih padanya karena telah membawa kembali Mika dan mengenalkannya pada orang-orang yang belum sempat mengenalnya. Vino bilang dia senang dan bersyukur jika gue dan keluarga puas. Dia bilang semoga di surga sana Mika sedang tersenyum melihat kami. Amen... Amen... :)


Gue dan keluarga langsung pamit pulang setelah mengucapkan terima kasih pada semua yang terlibat di film ini. Bagian kostum, lapangan, dll semuanya telah memberikan yang terbaik untuk film ini. Gue tahu karena gue bisa melihat dari hasilnya. Oh, iya gue ternyata bertemu dengan banyak teman-teman pembaca di sana, gue ingin sekali menyapa semuanya tapi sayang waktu sudah semakin larut dan kami harus pulang ke Bandung. jadi seandainya ada diantara teman-teman yang bertemu dengan gue waktu itu tapi belum sempat berfoto atau mengobrol, gue minta maaf... Lain kali kita bertemu lagi, ya :)

Sutradaranya KEREN banget!! \m/

Marsha, istrinya Vino cantik bangeeeeet *pingsan* :p

Suasana perjalanan pulang sama seperti ketika perginya, kami bahagia dan semua nggak bisa berhenti menggoda gue. Bedanya kali ini energi kami benar-benar sudah banyak berkurang dan dengan pengalaman yang baru. Ibu dan Bapak bisa mengenal Mika lebih baik, bukan dari sekedar apa yang gue ceritakan, yang mereka baca di buku harian gue, atau bahkan dengan pertemuan singkat mereka yang jarang berjalan baik... Seperti gue bilang sebelumnya, Mika seolah hidup kembali. Ibu bahkan bilang bahwa dulu dia nggak pernah membenci Mika, beliau hanya khawatir dengan gue karena Mika jauh lebih tua dari gue. Dan untuk pertama kalinya gue dengar dari Ibu bahwa dia bahagia karena tahu Mika membuat gue bahagia.
Ah... what a perfect day... :)

Hujan turun kembali, Ibu jadi satu-satunya yang tertidur di perjalanan pulang. Bapak dan Puja sibuk membicarakan film Mika sementara gue menanggapinya dengan senyuman. Gue sedikit bertanya-tanya dalam hati apakah Mika bangga dengan gue? Apakah yang gue lakukan ini benar? Apakah Mika bahagia karena banyak orang yang mengetahui kisahnya? Ah, gue rasa yang terpenting gue mempunyai maksud baik dengan film ini, gue percaya Mika tersenyum saat gue berusaha melakukan hal yang benar. Gue ingin yang menonton nggak takut lagi jika bertemu dengan orang yang seperti Mika, gue juga ingin orang-orang nggak memandang sepele lagi tentang kesehatan tulang belakang seperti apa yang gua alami.
Gue jadi ingat sesuatu yang Vino katakan ketika pers bertanya tentang perasaannya memerankan Mika. Dia bilang, "Buat gue Mika bukanlah sosok, tapi jiwa yang bisa diteruskan kepada orang lain. Jadi, perjuangan Indi nggak terputus. Mika adalah...", kata-katanya terhenti, lalu dia menoleh ke arah gue dan bertanya, "Mika adalah apa Indi?"
Dengan mantap gue tersenyum dan menjawab, "AIDS fighter!".

Iya, gue harap yang menonton film ini bisa merasakan semangat Mika. He's a real fighter. Bahkan kepergiannya nggak bisa menghentikan perjuangannya.
Mika nggak pernah benar-benar pergi... :)




sugar kecilnya Mika yang sudah besar,

Indi

nb: Sampai tanggal 27 Januari 2013 Film Mika (IFI dan First Media Production, dengan sutradara Lasja. S) sudah ditonton oleh 109.429 penonton yang artinya berada di urutan ke dua perolehan penonton terbanyak dari film-film yang beredar di tahun ini.Penghasilan dari film ini akan digunakan untuk membantu "Mika-Mika" yang lain.
***
Twitter: here | Facebook: here | Contact Person: 081322339469

Viewing all articles
Browse latest Browse all 312

Trending Articles